Rabu, 15 Februari 2012

7 golongan yang dikabulkan doanya

Rasulullah saw bersabda, “Doa adalah ibadah … ” (HR. Ibnu Hibban). Doa merupakan ibadah yang dapat dilakukan siapa saja. Ringan, mudah, dan tidak memakan waktu yang relatif lama. Isi doa bisa beragam, tergantung kepada kebutuhan orangnya.
Doa menunjukkan kelemahan kita sebagai hamba yang dho’if terhadap Allah SWT Yang MahaKuat. Doa merupakan manifestasi ketidakberdayaan kita sebagai hamba yang sangat membutuhkan uluran tangan-Nya.
Dalam pandangan Allah SWT doa merupakan jenis ibadah yang sangat luhur dan agung. Allah mengkatagorikan orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya sebagai orang yang arogan. “Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan doamu. Sesungguhnya orang-orang yang arogan dari beribadah kepada-Ku, mereka akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Al-Mukmin:60).
Adalah sangat arogan jika ada orang yang enggan berdoa kepada Allah. Dan ini merupakan bentuk arogansi yang terburuk di mata Allah. Bagaimana mungkin seorang hamba enggan berdoa kepada-Nya padahal Dia-lah yang menciptakannya, memberinnya rezeki, menyebabkannya ada dari ketiadaannya, menghidupkannya, mematikannya, …??? Tidak diragukan lagi bahwa arogansi seperti ini merupakan bentuk dari pengingkaran terhadap berbagai nikmat-Nya. Bahkan secara tegas dalam hadits riwayat Tirmidzi, Allah memurkai orang tersebut. “Barangsiapa yang tidak pernah memohon kepada Allah, maka Dia memurkainya” Demikian Rasulullah saw panutan kita bersabda. Senada dengan hadits tersebut, “Barangsiapa yang tidak pernah berdoa kepada Allah, maka Dia memurkainya” (HR. Ibnu Abi Syaibah).
Dalam kesempatan lain, Rasulullah pun mengingatkan kita bahwa tidak ada dalam kamusnya orang dibinasakan hanya karena ia berdoa. “Janganlah kamu merasa lemah dalam berdoa, karena sesungguhnya tiada seorang pun yang binasa karena berdoa” (HR. Ibnu Hibban).
Disebutkan dalam kitab Tuhfah Al-Dzakirin, ada beberapa katagori orang yang akan diijabah doanya oleh Allah SWT. Diantaranya sebagai berikut:
1. Al-Mudhthor (orang yang dilanda kesulitan).
Allah SWT berfirman, “Atau siapakah yang memperkenankan doa orang yang dilanda kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan serta menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di muka bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan yang lain? Amat sedikitlah kamu mengingat-Nya”. (QS. Al-Naml: 62).
Agar doa saat dilanda kesulitan diijabah, Rasulullah memberikan kiat khusus kepada kita. “Barangsiapa yang ingin diijabah doanya oleh Allah saat dilanda kesulitan, maka perbanyaklah intensitas doa pada saat senang’ (HR. Tirmidzi).
2. Doa orang yang dizalimi.
Rasulullah saw bersabda, “Ada tiga doa yang pasti akan dikabulkan: doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian, dan doa orangtua untuk anaknya” (HR. Tirmidzi. Tirmidzi menilai derajat hadits ini hasan).
Bahkan yang harus membuat kita waspada adalah sabda Rasulullah dalam riwayat Shahihain, “Hati-hatilah terhadap doa orang yang dizalimi, karena tidak ada hijab/penghalang antara doanya dengan Allah”
3. Doa orangtua untuk anaknya (lihat hadits di atas pada point no 2).
4. Doa orang yang saleh.
Rasulullah bersabda, “Tidaklah seseorang berdoa melainkan Allah akan memberikan permohonannya atau menghilangkan keburukannya, selama ia tidak berbuat dosa atau memutuskan silaturahim” (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Al-Albani menilai derajat hadits ini hasan).
5. Doa anak yang berbakti kepada orangtuanya.
Pernah suatu ketika ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah, ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku senantiasa menggendong ibuku kemanapun beliau ada kebutuhan” kira-kira seperti itu kalau dibahasakan. Lalu laki-laki itu bertanya, “Apakah semua jasa ibuku telah terbayar” Rasulullah menjawab, “Tidak, sedikit pun belum terbayar”.
Pada saat yang lain, ada seorang laki-laki datang menemui Umar bin Khathab. Ia meminta kepada Umar untuk mendoakannya agar terlepas dari beban kesulitan hidupnya. Tanpa diduga, Umar malah berkata, “Kamu datang pada orang yang kurang tepat, coba kamu datang kepaa si fulan dan mintalah ia berdoa untukmu, niscaya doanya akan dikabul oleh Allah”.
Ternyata si fulan yang dimaksud oleh Umar adalah laki-laki yang senantiasa menggendong ibunya kemanapun ibunya itu pergi.
Dari sini, kita bisa menarik benang merah bahwa ada korelasi yang sangat kuat antara birrul walidain (berbakti kepada orangtua) dengan pengabulan doa.
6. Orang yang shaum
Rasulullah saw bersabda, “Ada tiga buah doa yang tidak akan ditolak: doa orang yang shaum saat ia berbuka, doa pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi” (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Tirmidzi menilai derajat hadits ini hasan).
7. Doa seorang muslim untuk saudaranya saat ia tidak ada
Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seorang muslim mendoakan saudaranya saat ia sedang tidak ada, melainkan malaikat berkata, ‘kamu pun akan mendapatkan seperti apa yang kamu doakan” (HR. Muslim).
wallahu a’lam bi al-shawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar